Habib Achmad Zein Alkaff

Menurut A’wan Syuriah PWNU Jawa Timur ini, Syiah tidak hanya berbahaya bagi agama, juga berbahaya bagi bangsa dan Negara karena doktrin Imamah
Hidayatullah.com – A’wan Syuriah PWNU Jawa Timur, Habib Achmad bin Zein Alkaf menganggap saat ini sedang terjadi pemurtadan secara massif di Indonesia, baik dari agama Islam ke agama lain maupun “permurtadan” dari agama Islam ke aliran-aliran sesat.
“Aliran-aliran sesat ini masuk dari berbagai Negara, dengan tujuan akan mengubah iman kaum muslimin. Kalau iman sudah rusak, otomatis persatuan dan ukhuwah Islamiyah akan rusak pula,” ujarnya pada Muhadloroh Ilmiah dengan tema “Pererat Ukhuwah Perkokoh Aqidah Ummah” di Masjid Manarul Ilmi Kampus Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Ahad, (13/12/2015).
Namun, menurut Habib Zein, di antara sekian banyak aliran yang masuk ke Indonesia, Syiah dinilai sebagai yang paling berbahaya. Dikarenakan selain ajarannya yang bertentangan dengan Al-Quran dan hadits, juga karena didukung oleh satu Negara yang kaya.
“Mereka mampu melobi tokoh-tokoh kita, ada yang didatangi ada juga yang diundang ke Iran, yang memerlukan dana mereka bantu, baik untuk pribadi maupun organisasinya, pelajarnya diberikan beasiswa belajar di sana, sewaktu pulang akidahnya berubah,” jelasnya.
Olehnya, Ketua Majelis Syuro Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) ini menilai bahwa Syiah tidak hanya berbahaya bagi agama, juga berbahaya bagi bangsa dan Negara, diisebabkan salah satunya adalah doktrin yang juga termasuk rukun iman Syiah, yakni Imamah. Dimana mereka diharuskan patuh dengan pimpinan mereka di Iran.
“Sudah banyak contoh bagaimana Syiah memberontak di negara-negara Timur Tengah. Hampir tidak ada satu Negara di dalam keadaan aman apabila Negara tersebut berhubungan dengan Syiah,” ungkapnya.
Untuk itu, Habib Zein meminta pejabat dan aparat untuk tegas dalam menyikapi persoalan Syiah ini, demi menjaga stabilitas yang telah diciptakan pemerintah.
“Apabila aparat dan pejabat tidak mengambil sikap yang lebih tegas, maka kami khawatir dalam beberapa tahun lagi, apa yang terjadi di Timur Tengah juga akan terjadi di Indonesia,” terangnya.
“Jangan pura-pura tidak tahu dan menutup mata. Jangan menunggu hal-hal yang tidak diinginkan baru bertindak,” pungkasnya.
Kegiatan Muhadloroh Ilmiah ini sendiri diselenggarakan oleh Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MUIMI) Jawa Timur dan Lembaga Dakwah Kampus Jamaah Masjid Manarul Ilmi (JMMI) Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya.*
Rep: Yahya G. Nasrullah
Editor: Cholis Akbar/ hidayatullah.com – Senin, 14 Desember 2015
(nahimunkar.com)
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments:

Back To Top